PETA DAN TEKNOLOGI
"Kaki ini belum lelah menari, mata ini masih terus mencari, rasa itu belum semua tercicipi, namun semangat ini harus tersimpan rapih dengan rantai diluar petinya".
Melihat dunia itu menyenangkan, menenangkan,
mendamaikan, terlepas hingar bingar yang tubuhmu terima, terlepas dari
kelelahan yang kakimu bawa. Ekspedisi tak pernah absen untuk dilakukan, dan itu
pun bila kau sadar.
Lembaran peta terpaku rapih di dalam atlas,
bentukan rupa bumi yang diinterpretasi melalui segudang alat, bertahun
penelitian dan jutaan saraf otak yang bekerjasama, waktu itu hanya sebuah buku,
tugas sekolah yang berjudul geografi, pengetahuan yang wajib dimiliki para
siswa. Tak terbayang bila beberapa tahun belakangan lembar sebuah peta bisa
begitu berharga bagiku, lambang kehidupan karena lembaran penuh lukisan
topografis itu asuransi kehidupanku dan para penjelajah lainnya.
Bentukan rupa bumi yang tiga dimensi itu dirubah menjadi dua dimensi, membacanya pun harus punya keahlian tersendiri, karena guratan hitam diatas putih itu berkelok kelok, beraturan sekaligus tak mudah dimengerti, legendanya yang selalu digambarkan untuk mewakili keadaan sebenarnya dari gambar peta, kadang tak bisa begitu saja dipahami. Sulit memang, dan butuh jam terbang.
Bentukan rupa bumi yang tiga dimensi itu dirubah menjadi dua dimensi, membacanya pun harus punya keahlian tersendiri, karena guratan hitam diatas putih itu berkelok kelok, beraturan sekaligus tak mudah dimengerti, legendanya yang selalu digambarkan untuk mewakili keadaan sebenarnya dari gambar peta, kadang tak bisa begitu saja dipahami. Sulit memang, dan butuh jam terbang.
![]() | ||||
Latihan Ekspedisi Bukit Barisan - Peta Operasi militer non-perang. Ekspedisi Bukit Barisan. 2011. |
![]() |
Analisa Peta - Kegiatan ini bagaikan bernafas saat kami memasuki zona tanpa peradaban. Ekspedisi Bukit Barisan. 2011 |
![]() |
Peta 3 dimensi - Peta Operasi Militer non-perang yang sedang dipelajari para regu untuk bergerak. Ekspedisi Bukit Barisan. 2011. |
Mendapatkan sebuah peta topografi sedikit
sulit, tapi dengan bantuan kang Asep yang setia melayani pelanggan Koperasi
Wanadri, lembaran peta Bakosurtanal dari seluruh Indonesia bisa dimiliki, hanya
perlu tahu peta daerah mana, lembaran nomor berapa, kolom nomor berapa, kang
Asep yang cekatan akan memberikan lembaran yang dimaksud dalam beberapa hari
kedepan.
Teknologi komputerisasi selalu monolong, begitu juga pada masalah pengadaan peta, tahun 2004 hingga 2008 sebuah peta digital gratis yang bisa dengan mudah dilihat dan dipakai belum sepenuhnya sempurna, terkadang masalah titik ekstrim (sebuah titik yang dipakai untuk menyamakan tempat pada peta dan tampat sebenarnya) tak kau dapat, hanya bentukan pulau hijau polos yang bertulis besar nama daerahnya, seberapa pun kamu menekan tombol zoom virtualnya.
Teknologi komputerisasi selalu monolong, begitu juga pada masalah pengadaan peta, tahun 2004 hingga 2008 sebuah peta digital gratis yang bisa dengan mudah dilihat dan dipakai belum sepenuhnya sempurna, terkadang masalah titik ekstrim (sebuah titik yang dipakai untuk menyamakan tempat pada peta dan tampat sebenarnya) tak kau dapat, hanya bentukan pulau hijau polos yang bertulis besar nama daerahnya, seberapa pun kamu menekan tombol zoom virtualnya.
Ekspedisi kecil Alas Purwo 2006 dan Ekspedisi Nusa Barung 2007 sedikitnya mengalami masalah serupa, imaji peta yang kami terima harus kami bandingkan dengan sumber peta lain, namun secanggih-canggihnya teknologi, tak bisa mengalahkan peta hasil survey darat yang diterbitkan oleh AMS (American Map Service) tahun 1940-an! Amerika masih memegang peran di dunia, percayalah kawan.
Sadar atau tidak peta adalah sebuah teknologi
yang digunakan secara rahasia oleh organisasi militer, tak sembarang orang bisa
membubuhkan pandangan pada sebuah lembar peta walau hanya sekilas, tapi
sekarang semua diadopsi kembali menjadi hak ranah sipil, dan bahkan satelit pun
bisa digunakan untuk melihat keadaan terkini penjuru bumi dari sebuah warnet
kecil. Tracking seseorang bisa dilakukan dari telepon genggam cerdas ditangan,
bahkan itu tak perlu dilakukan, jutaan orang dengan sukarela membagi informasi
keberadaannya saat ini. Satu teknologi yang bahkan tak terbayang akan begitu
murahnya bisa dimiliki khalayak.
Bila saat itu para penjelajah sudah memiliki
teknologi ini, mereka akan berterimakasih, mereka bahkan tak perlu lagi
bermuram akan teman mereka yang tersesat, penjuru bumi akan cepat terdaki,
pelosok daerah akan selalu terjajaki. Mereka akan dengan mudahnya menampilkan
foto mereka lengkap dengan jalur penjelajahan yang diunggah ke jejaring sosial
pribadinya, melaporkan keadaan ekspedisi tanpa susah payah lagi.
Semua begitu mudah, semua menjadi teman dan
perjalanan liar pun terlihat bersahabat, bila satu kunci ini tak menjadi sebuah
masalah lagi: SINYAL LEMAH.
Comments
Post a Comment